Senin, 10 Oktober 2016

Perbandingan Antara Penggunaan Gas Oksigen dan Nitrogen pada Ban

Pendahuluan

Penggunaan Gas untuk mengisi Ban kendaraan sudah umum dilakukan. Gas yang digunakan biasanya adalah Oksigen dan Nitrogen. Kali ini saya akan menjelaskan tentang perbedaan antara ban yang menggunakan Oksigen maupun ban yang menggunakan Nitrogen.

Tujuan

Tujuan Penulis menulis postingan ini yaitu untuk membantu pengendara untuk menjaga keamanan dan keawetan Ban saat sedang digunakan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat sedang berkendara.


Berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan antara Ban yang diisi Oksigen dengan Ban yang diisi Nitrogen :

Pengertian Oksigen

Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.


Pengertian Nitrogen


Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup.
Nitrogen secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18.

Nitrogen disini yaitu Nitrogen hampir murni yaitu berkisar antara 85% hingga 95% dan yang diedarkan di pasaran yaitu rata-rata dibawah 95,5% karena perlakuan pada saat pengemasan dan pengisian pada ban.


Perbandingan Antara Oksigen dan Nitrogen

  1. Perbedaan mendasar yang dapat kita lihat antara Oksigen dan Nitrogen yaitu Udara di bumi ini salah satu unsur pembentuknya adalah Nitrogn dengan 75-78% dari 100% udara. Sehingga pengisian dengan nitrogen akan lebih meyakinkan karena gas yang kita masukan di ban adalah Nitrogen dominan. Pengisian dengan Oksigen memungkinkan gas mudah bereaksi dan mengurangi tekanan ban lebih cepat. Mieleage atau jarak tempuh akan lebih optimal dengan ban ber-Nitrogen karena tekanan angin yang pas dan suhu ban yang stabil sehingga memungkinkan bahan bakar menjadi irit.
  2. Ban ber-Nitrogen lebih awet karena kondisi ban relatif stabil. Ban ber-Nitrogen juga menggunakan tekanan ban yang direkomendasikan pabrikan sehingga gesekan ban dengan aspal atau jalan menjadi lebih kecil dan grip ban mencengkeram aspal atau jalan menjadi lebih pas sehingga ban tidak mudah aus. Aus pada ban sendiri disebabkan karena pemakaian yang tidak normal ata ekstrim dan tidak memakai standar yang telah ditetapkan oleh pabrikan.
  3. Secara Ekonomi Nitrogen dalam ban akan menjaga tekanan ban lebih stabil dan menjaga velk lebih tahan lama karena terbebas dari korosi. Biaya pengisian Nitrogen pada ban memang lebih mahal ketimbang dengan angin biasa atau Oksigen. 

Itulah kelebihan Nitrogen jika dibandingkan dengan gas biasa atau Oksigen, sekian postingan kali ini.


Sumber :
http://danmogot.com/blog/artikel-1030-perbedaan-nitrogen-dan-oksigen-pada-ban.html#.V_xucBGqqkp

Perbandingan Bahan Bakar Premium dan Pertamax

PENDAHULUAN

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon(termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif.


TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin saya sampaikan pada postingan kali ini yaitu untuk membantu teman-teman pembaca yang ingin mengetahui apa sih perbedaan dari masing-masing bahan bakar yang kita gunakan sehari-hari. Pemilihan bahan bakar yang tepat tentunya juga dapat membantu kita untuk merawat kondisi mesin kendaraan yang kita gunakan. Kita tentu ingin menjaga kendaraan kita agar selalu dalam kondisi yang prima.


Berikut penjelasan tentang perbedaan dari Premium dan Peratamax


Premium dan Peratamax merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang sudah menjadi kebutuhan sehari untuk bahan bakar kendaraan dijaman modern seperti ini. Lalu, apa perbedaan antara Premium dan Pertamax itu sendiri? Bagi anda yang tidak tahu mengenai perbedaan antara kedua jenis bahan bakar tersebut, anda akan mengetahuinya dengan membaca postingan saya ini. Perbedaan paling mendasar dari kedua jenis BBM ini yaitu pada kandungan zat adiktif serta nilai oktan didalamnya.

Apa itu Nilai Oktan? Nilai oktan merupakan ketahanan BBM terhadap kompresi yang terjadi di dalam mesin. Semakin tinggi nilai oktan yang ada pada BBM tersebut makan akan semakin tahan terhadap kompresi atau tekanan. Begitu juga sebaliknya, jika nilai oktannya rendah maka semakin rendah pula ketahanannya terhadap tekanan kompresi.


Bahan Bakar PREMIUM

Premium hanya mempunyai Research Oktan Number (RON) 88 saja yang mana Premium adalah bahan bakar dengan angka oktan terkecil dibandingkan dengan Bahan Bakar yang lain selain Pertamax. Dengan angka oktan yang kecil ini menjadikan premium sebagai Bahan Bakar dengan kualitas yang kurang bagus. Karena memiliki ketahanan terhadap kompresi yang lemah, penggunaan bahan bakar ini secara terus menerus terhadap mesin dengan kompresi yang tinggi akan menyebabkan mesin cepat rusak.


Bahan Bakar PERTAMAX

Pertamax memiliki RON 92 yang mana lebih tinggi dari pada Premium, Pertamax cocok digunakan untuk mesin dengan kompresi yang tinggi. Walaupun masih ada Bahan Bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi yaitu Peratamax Plus dengan angka oktan 95, Pertamax Turbo dengan angka oktan 98 dan masih banyak lainnya. Pertamax merupakan pilihan yang tepat untuk anda yang ingin menjaga dan merawat kondisi mesin.


PERBANDINGAN

Premium :
  1. Harga lebih murah dibanding Bahan Bakar lainnya.
  2. Untuk Pemakaian jangka panjang dapat merusak mesin


Pertamax :
  1. Harga lebih mahal dibanding Premium.
  2. Untuk Pemakaian jangka panjang lebih baik dibanding Premium



Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar

Sabtu, 01 Oktober 2016

PERBANDINGAN ANTARA TELEVISI LAYAR LCD, LED, DAN OLED

PENDAHULUAN

Pada kesempatan kali ini saya akan membuat artikel tentang perbandingan antara TELEVISI atau biasa disebut TV LCD, LED, maupun OLED. Melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih, teknologi layar pun tak luput dari perkembangannya. Mengingat dahulu TV tabung dengan layar cembung (atau dikenal juga dengan sebutan TV CRT) mengisi hampir setiap rumah. Karena bagi banyak orang, bila dilihat dari segi harga tetap lebih ekonomis, maka TV tabung tersebut tetap masih terus diproduksi dan masih banyak diperjual belikan.
Namun Teknologi menempati masanya dan secara perlahan keberadaan TV Tabung mulai digeser oleh TV dengan Teknologi Layar LCD (Liquid Crystal Display). Kehadirannya membawa banyak perubahan, terutama dari segi bentuknya yang datar dan tipis, atau praktis secara keseluruhan, serta dari segi konsumsi listrik yang lebih hemat.
Karena pesatnya perkembangan Teknologi, maka dalam jangka waktu yang cukup cepat, muncul lagi TV dengan Teknologi Layar LED (Light Emitting Diode). LED TV tidak jauh berbeda dengan LCD TV jika dilihat dari bentuknya yang praktis, namun tentunya memberikan beberapa kelebihan dibandingkan LCD TV.
Jika kemunculan TV LED dirasa terlalu cepat menggantikan eksistensi LCD TV, maka bersiaplah untuk menyambut Teknologi Layar yang sudah lama ditemukan namun telah mendapatkan banyak penyempurnaan hingga menjadi salah satu TV yang akan mulai digemari dan akan menempati tahtanya di rak-rak toko penjualan perangkat elektronik, yaitu OLED (Organic Light Emitting Diode) TV.
Tentunya walaupun LCD TV, LED TV dan OLED TV memiliki wujud yang serupa, namun secara Teknologi tidak sepenuhnya sama. Dan berikut ini adalah ulasan singkat mengenai perbandingan maupun beda dari masing-masing TV tersebut :


LCD TV

LCD TV menggunakan CCFL atau Neon sebagai backlight, lebih tipis, ringan, menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas bila dibandingkan dengan TV CRT dengan ukuran serupa. Layar LCD juga ideal digunakan pada ponsel, Monitor dan untuk mengamati Gambar statis seperti Foto.
LCD TV memiliki Layar Datar, sehingga tidak terjadi distorsi gambar dan tidak menghasilkan efek “burn-in” seperti pada TV Tabung dengan layar cembung.
Secara umum, sudut pandang LCD adalah 175 derajat. Gambar dapat dilihat dari sudut 87 derajat pada setiap sisinya. LCD TV cukup praktis, dan untuk ukuran kurang dari 35 inci bisa dikatakan cukup terjangkau.Kebanyakan LCD TV memiliki daya tahan lebih dari 30.000 jam (16 tahun pada penggunaan 6 jam / hari). Layar LCD umumnya berukuran antara 13 sampai 65 inci, namun produsen menawarkan ukuran diatas 100 inci.

LED TV

LED TV adalah LCD TV yang menggunakan LED sebagai “back lighting”, tidak menggunakan CCFL seperti pada LCD (yang lebih banyak menghasilkan “black spot”). LED umumnya juga digunakan sebagai indikator hemat energi sebagai bagian penerangan tradisional pada bidang Otomotif.
LED TV saat ini semakin menggeser posisi LCD TV. LED TV memiliki tampilan yang bagus dan praktis karena tidak memakan tempat. LED TV “edge-lit” (dimana pencahayaan ditempatkan pada sudut) lebih hemat energi sekitar 30% dibandingkan LED TV. Namun LED TV “back-lit” (dimana pencahayaan ditempatkan pada sisi belakang) mengkonsumsi lebih banyak energi. Gambar yang ditampilkan LED TV lebih cerah dibandingkan LCD TV.Umurnya pun lebih lama dan ramah lingkungan.

OLED TV

Dan sampailah pada teknologi OLED, dan sebenarnya OLED-lah yang merupakan satu teknologi yang betul-betul baru pada teknologi layar besar. Panelnya diciptakan melalui jutaan LED kecil. Huruf O berarti “organic” yang artinya terdapat carbon dapat setiap molekul yang diciptakan saat keluarnya cahaya (light producing) pada setiap layer dalam panel tersebut. OLED berlayar besar tidak membutuhkan lampu — molekulnya dapat menerangi dirinya sendiri–. OLED HDTV dapat lebih tipis dan lebih cemerlang dibandingkan LED TV yang tertipis yang ada dipasaran saat ini, dan memiliki beberapa keuntungan dibandingkan LCD TV, baik LCD yang dibekali dengan LED maupun CCFL.
Singkatnya, OLED menciptakan satu warna yang sangat konsisten dan luas dimanapun sudut anda memandangnya dalam ruangan. LED dan LCD cenderung lebih gelap disaat anda menjauh dari center-nya, dan diikuti dengan beberapa perubahan warna. (ada satu pengecualian yang kami temukan, tipe terbaru dari Panasonic, WT50).
OLED sangat hemat daya dan lebih efisien, mengalahkan semua flat panel dalam konsumsi daya yang rendah. Akan tetapi untuk harga sekarang yang masih sangat tinggi, model awal diperkenalkan dengan harga hampir 80 juta rupiah, anda mungkin tidak akan mengenal kata hemat untuk saat ini. OLED memberikan gambar yang luar biasa tajam dan tidak dapat dibandingkan dengan LED yang ada sekarang.
Atribut terbesar pada teknologi OLED yaitu kemampuannya untuk menciptakan warna hitam yang sangat dalam dibandingkan panel lainnya. Tidak seperti LED backlighting, yang kemampuan terbaikknya hanya dapat meredupkan gambar pada region tertentu saja, OLED dapat menghasilkan luminasi warna yang sangat rendah sampai pada tingkatan terkecil individu pixelnya. Kemampuan ini dibarengi dengan kemampuan menghasilkan warna putih yang cerah pula, dan kemampuan inilah yang menjadikan OLED memiliki kontras yang lebih dibandingkan yang lain. OLED merupakan perangkat yang sangat cepat, pergantian intensitas yang lebih cepat dari plasma yang terbaik yang ada sekarang, dan lebih cepat dari LED yang tercepat sekalipun (240 Hz). Yang artinya, anda sama sekali tidak akan menemui motion-blur saat menonton pada layar OLED.
OLED dapat menghasilkan lebih banyak warna dibandingkan CCFL ataupun panel LED. Mungkin dalam beberapa saat kedepan, layar besar dengan teknologi OLED sudah bisa didapatkan di toko-toko yang menjual perangkat HDTV. LG diharapkan pada kelas 55 inchi dan Samsung dikabarkan akan melepas layar dengan ukuran 65 inchi kepasaran. Pasti beberapa dari anda yang barusan membeli perangkat HDTV berteknologi LED akan terkejut saat menemukan perangkat yang belum setahun dibeli sudah sangat ketinggalan disaat teknologi OLED ini muncul dipasaran pada 2012 ini. Fitur-fiturnya mencakup :
OLED TV tidak membutuhkan backlights dan pemanas atau pendingin, sehingga lebih hemat energi.
Bahan dasar OLED memiliki kapasitas untuk sepenuhnya mendukung spektrum cahaya yang terlihat, sehingga menghasilkan tingkat kecerahan dan kecepatan yang jauh lebih tinggi.
OLED jauh lebih cepat daripada LCD. Adegan dengan gerakan cepat akan terlihat lebih realistis.
OLED Memiliki sudut pandang yang lebih luas, sehingga tampilannya lebih nyaman untuk dinikamati tanpa distorsi.
OLED TV akan membuat gambar virtual menjadi lebih realistis dan dapat dilihat dengan periode waktu yang lama.
OLED TV bahkan memiliki design yang lebih tipis lagi dibandingkan LCD TV dan LED TV.


Sumber : http://balektronik.blogspot.co.id/2012/12/perbedaan-antara-televisi-layar-lcd-led.html